Tithania Delova

TEGURAN ALAM

Dalam kehidupan, kita selalu dibayangi dengan beberapa pertanyaan. Untuk apa kita hidup. Untuk apa kita diciptakan di dunia ini. Dan mengapa Tuhan menciptakan kita. Apakah benar sebagai manusia, kita dilahirkan sebagai khalifah, melihat banyak perubahan dan perkembangan yang berdampak baik di sekitar kita? Atau mungkin benar jika kita dikatakan sebagai perusak alam. Sekilas kita menengok seiring dengan semakin tuanya bumi kita, alam ini mulai enggan bersahabat dengan kita. Banyak amukan amukan alam yang sebagian besar karena ulah kita sendiri.

Cobalah kita merenung sejenak wahai sahabat! Tuhan telah memberikan limpahan fasilitas hebat di dunia ini yang mungkin tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tuhan memberikan kita hijaunya alam ini, agar hati kita tenang ketika memandangnya. Tuhan memberikan kita hamparan laut yang eksotis, agar kita tidak bosan ketika kita harus melihat daratan yang penuh dengan jejak kaki para pendahulu. Tuhan memberikan kita barang tambang, mineral, dan segala bentuk olahannya, agar kita berfikir kreatif bagaimana semua itu dapat bermanfaat bagi kita semua. Tuhan memberikan segala yang ada di dunia ini, untuk kita, untuk segala keperluan kita, untuk kita sahabat, untuk manusia seperti kita.

Manusia yang dengan bangganya menebang pohon-pohon untuk dijadikan barang komoditi. Manusia yang dengan sombongnya membabat habis hutan dan menjadikannya gedung-gedung. Manusia yang hanya tampil sebagai pengagum alam tapi terang-terangan melupakan perannya sebagai penanggung amanah besar untuk menjaga alam. Manusia seperti itulah kita sahabat.

Dengan segala kerendahan hati, mari kita memejamkan mata dan mulai membayangkan, sahabatku. Jika Tuhan tak lagi menaruh hati pada kita. Bagaimana kehidupan kita jadinya? Jika Tuhan enggan mendengar segala macam keluh kesah kita. Siapa yang akan memberikan pertolongan kepada kita? Jika Tuhan menghentikan kiriman rahmat-Nya pada kita? Kepada siapa kita harus mengadu sahabat? kepada siapa?

Mari kita bersyukur sahabatku! atas apa yang telah Tuhan limpahkan kepada kita! Dan jangan jadikan apa yang telah Tuhan berikan ini mala petaka bagi kita sendiri!

Loving, Caring, Saving Our Nature~

Itu bukan mimpi-mimpi yang takkan terjadi..

Teruslah berusaha kawan..

Taklukkan tantangan yang menghadang..

Kini bukanlah saatnya engkau tuk menyerah..

Karena ini saatnya engkau bangkit dan berjuang..

Pernah adakah dalam hatimu..

Rasa ketakutan..

Buanglah rasa itu teman

Dan terus melangkah..

Sekarang bukan saatnya engkau jatuh dan menyerah

Karena ini saaatnya engkau bangkit dan berjuang 

Berawal dari Aspirint ini..

Mantapkan cita dan juga hati

Sambut indah kilauan mentari

Tuk meraih mimpi

Bersama kita pasti lewati

Sedih senang dunia warna warni 

Slalu teguhkan hati di sini

Cause I love Farmasi

Cause I love Farmasi

Cause I love Farmasi

Itulah tadi sekilas lirik pendongkrak semangat para pejuang Aspirint '13 (Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan ada beberapa yang tidak tercantum dalam lirik tersebut)..

JINGLE ASPIRINT. Itulah judul dari lagu tersebut.

5 hari telah ku lewati. 5 hari bersama suasana baru , lingkungan baru, kebiasaan baru, pribadi baru, semua serba baru.

Banyak sekali yang memandang negatif Ajang Sosialisasi dan Perkenalan ini. Namun, banyak pula yang memandang positif. Dan kalau aku ditanya lebih condong ke mana , sebenarnya dua duanya, tapi lebih banyak positif dibanding negatifnya.

1st day.

Hari pertama Aspirint dan hari pertama pula aku melanggar.

Sebenarnya aku sudah berlagak percaya diri ketika kakak-kakak codein memeriksa satu demi satu kelengkapan atributku. Pemeriksaan dimulai dari sabuk, kaos kaki, idcard, dan ketika sampai di -kebersihan kuku-, aku baru sadar bahwa aku lupa membersihkan kuku. Alhasil, rutinitasku hari itu diawali dengan pemakaian papan bentiauk Dimetilpiridino-18-Crown-6-eter yang bertuliskan "Saya mencemarkan nama angkatan". But, okay, that's my mistake. So I'll through it.

Seperti halnya hari pertama-hari pertama setiap kegiatan, pasti ada yang namanya -perkenalan-. Dan perkenalan panitia di hari itu sengaja dikemas dalam bentuk video yang super duper keren!! Dari situ, jadi kenal deh kakak-kakak Retinol, Histamin, Thiamin, Dopamint, Cobalamin, dan yang terakhir kakak-kakak kontroversial -Codein-. mengapa aku mengatakan seperti itu ? karena setiap apa yang dilakukan kakak-kakak ini selalu dibahas di forum para peserta Aspirint '13. Baik itu kebaikannya maupun keburukannya. But, I think they have done their tasks as good as they can, and we are nothing without them. Aspirint gak akan seru tanpa mereka. Dan kita , para peserta Aspirint , gak akan jadi terarah , gak akan disiplin, gak akan kuat dan ga akan solid tanpa mereka. Big thanks for kakak-kakak Codein :)

2nd day.

Hari ke dua hari terburuk bagiku di Aspirint ini.

Inilah manajemen waktu terburuk yang pernah aku alami. semalaman mengerjakan tugas yang sebenarnya tidak harus aku kerjakan semua. Sok bisa. Sok kuat. Karena jujur memang aku sangat lelah saat itu. Belajar banyak dari sebuah tim ini -Salbutamol-. Bagaimana mereka menenangkanku meskipun aku tahu di balik itu semua, mereka sangatlah marah denganku. Dan aku menerimanya karna memang itu salahku. Jika itu memang salahku , aku slalu memilih untuk menerima konsekuensi yang harus aku tanggung. Untuk kesebelas teman hebatku, aku belajar banyak dari kalian. :)

3rd day.

Jika ada niat untuk bangkit , pastilah ada jalan.

di hari ini adalah hari kebangkitanku untuk meninggalkan semua yang buruk menuju sesuatu yang lebih baik. Ketika akan melangkahkan kaki ke pelataran UA , aku berjanji kepada diriku sendiri bahwa tak akan lagi aku mengulang kesalahan yang pernah aku alami. Cukup dua hari kemarin aku terperosok. Tidak untuk hari ini dan seterusnya. Dan hasilnya, aku cukup puas dengan hari ini. Bersih dari kesalahan. Namun, untuk penilaian tim, masih ada teman kelompokku yang melakukan kesalahan. Dan inilah saatnya solidaritas antar teman tumbuh dan berkembang.

4th day.

Untuk hari ke empat ini, nothing special.

Namun, selama 4 hari Aspirint , banyak sekali yang bisa diambil hikmahnya. Baik itu secara tersirat maupun tersurat. Dari materi demi materi yang disampaikan, perkenalan organisasi, talkshow, dan lain-lain. Di hari ke empat ini kita juga mulai memahami arti dari setiap tugas yang diberikan kakak-kakak kepada kita. Mulai dari melatih kebersamaan kita, kedisiplinan kita, manajemen waktu, manajemen diri, kesiapan menghadapi sesuatu, kerja keras serta usaha kita, kesungguhan kita dan masih banyak lagi.

5th day.

Hari terakhir tak seindah ekspektasiku.

Hari terakhir Aspirint, cukup membuatku dan teman teman penasaran. Akan seperti apa ending dari Aspirint perkenalan ini. Meskipun, tidak seperti yang aku bayangkan, setidaknya kegiatan terakhir Aspirint ini membuatku sadar dan ingat tentang tujuan utamaku ada di kota ini.

Kesimpulannya.

Kalau ngga ada Aspirint, ngga akan belajar dari sebuah kesalahan.

Kalau ngga ada Aspirint, ngga akan tahu bagaimana kita melangkah untuk ke depannya.

Kalau ngga ada Aspirint, ngga akan kenal dan belajar dari pengalaman kakak-kakak hebat.

Kalau ngga ada Aspirint, hidup ngga akan lengkap.

Siap menyongsong Aspirint Pembinaan !!!!!! :)